Dipper #shortstory

source: unsplash.com

One day in a small village, there lived a grandmother. The grandmother had two dippers, a good dipper, and a broken dipper. In her right hand, she held the good dipper, while in her left hand, she carried the broken dipper. The grandmother would go to the river to fetch water and return home three times a day for two years.

Then, one day, the broken dipper complained, “Grandmother, I am broken, I am useless to you, just throw me away.” The grandmother replied, “No, follow me, look over there. On the left side, there are so many flowers.” The broken dipper asked, “How can that be?” The grandmother said, “Because of you. Due to your cracks and imperfections, you unintentionally water the flowers every day.”

The conclusion is, stop complaining. No body is perfect; do the best with what you have, and you will receive the best.

Gayung

Suatu hari di desa kecil, hidup seorang nenek tua. Nenek memiliki dua gayung, gayung yang baik dan gayung yang rusak. Di tangan kanannya ada gayung yang baik, dan di tangan kirinya ada gayung yang rusak. Nenek pergi mengambil air dari sungai dan pulang ke rumahnya 3 kali sehari selama dua tahun.

Pada suatu hari, gayung yang rusak mengeluh, "Nenek, aku rusak, aku tidak berguna untukmu, buang aku saja." Nenek berkata, "Tidak, ikuti aku, lihatlah di sebelah sini, ada begitu banyak bunga." Gayung yang rusak bertanya, "Bagaimana bisa?," nenek menjawab, "Karena dirimu. Karena kamu retak dan rusak, kamu tidak sengaja menyiram bunga-bunga setiap hari".

Kesimpulannya, berhentilah mengeluh. Tidak ada tubuh yang sempurna, lakukan yang terbaik dengan apa yang kamu miliki, dan kamu akan mendapatkan yang terbaik.

Read Translation Close Translation